CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, 19 November 2008

pensetingan router dengan menggunakan dua jaringan

Router adalah sebuah device atau perangkat jaringan yang bekerja pada lapisan ke 3
(network) dan dapat meneruskan paket data dari satu network ke network lain, router bekerja berdasarkan routing, router meneruskan paket berdasarkan alamat IP yang
ditambahkan pada peristiwa encapsulation dilapisan Network (encapsulation pada OSI
layer).
Untuk membangun dan merawat tabel routing ,router menggunakan empat meknisme
dasar:
1. Direct connection
2. Static routing
3. Default routing
4. Dynamic Routing

Direct connection adalah bentuk koneksi dimana router terhubung secara langsung.Ia
ditambahkan secara otomatis ke tabel routing. Jaringan yang terhubung langsung dengan router akan memiliki nilai Administrative Distance nol (0). Ini merupakan nilai distance
terendah dan sekaligus rute paling terpecaya. Tidak ada rute terbaik selama ini .
Static Routing Seperti di sebutkan diatas , static routing atau routing statis adalah
bentuk routing manual. Disini,administrator jaringan mengeset sendiri tabel router-router untuk menggunakan rute yang di berikan.

Static routing merupakan rute paling terpercaya setelah direct connection .Saat kita
mengeset manual sebuah rute ke tabel routing, IOS mengasumsikan kita mengetahui apa
yang dilakukan.Rute statis akan memiliki nilai Administrative Distance default satu (1).

Bahan :
2 buah PC
2 buah LAN card
Kabel utp + RJ45 (cros dan straigt)
Obeng
Cd instal

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi Router adalah untuk melewatkan paket IP yang berbeda jaringan. Di dunia warnet alat ini sangatlah penting. Mengapa ?
Karena sebagian besar menggunakan teknologi wireless (radio link) untuk menghubungkan IP Address Static yang diberikan oleh ISP terhadap IP Address Local di warnet itu sendiri.. Sedangkan jika melalui kabel, berarti kita memerlukan modem seperti halnya koneksi Internet melalui jaringan telepon dengan domain Telkom.
Konfigurasi Router pada komputer sangatlah mudah. Dengan catatan kita harus mengikuti kemauan Linux. Istilah kasarnya : “Kita harus memahami komputer dan bukan komputer yang memahami kita”.
Serangkaian percobaan di bawah ini dapat kita lihat sebagai berikut :


1. Pasanglah 2 buah Ethernet Card di komputer kita. Pastikan merek dan type-nya dapat dengan mudah ter deteksi oleh mikrotik. Hal ini dapat ditanyakan kepada Instruktur kita.
2. Pada percobaan ini menggunakan Ethernet Card . Dimana pada saat instalasi kita telah mengisi IP Address pada Ethernet Card yang pertama (eth0) dan Ethernet Card yang kedua (eth1)
3. Jika komputer belum dikonfigurasi sebagai Router, maka kita akan melihat keterangan “Failed” pada ethernet card tertentu setelah mengetikkan perintah “ifconfig”. Atau kita dapat mengetikkan satu per-satu perintah untuk melihat IP Address pada ethernet card pertama (192.168.0.100) yaitu “ifconfig eth0” dan ethernet card kedua (192.168.1.100) yaitu “ifconfig eth1”.

4. untuk mengethui apakah salah satu ethernet card telah menjadi default gateway sekaligus router bagi IP local, ketikkan perintah berikut ini : [root@redhat root]# route
5. Di sini Penulis memilih ethernet pertama sebagai default gateway yaitu eht0 dengan IP Address 192.168.0.100. Untuk itu lakukan perintah berikut ini :
[root@redhat root]# route add default gw 192.168.0.100 netmask 255.255.255.0 atau
[root@redhat root]# route add default gw 192.168.0.100 netmask 255.255.255.0 dev eth0
[root@redhat root]# route
Nah I, sekarang P Address 192.168.0.100 telah menjadi default gateway. Berikutnya kita dapat mengedit file “sysctl.conf” yang ada di direktori /etc. Sebelum mengedit file tersebut ketikkan sysctl –w atau lihat urutan konfigurasi berikut ini :
Langkah selanjutnya konfigurasikan komputer client dengan mengisi gateway berdasarkan IP default gateway server kita, yaitu 192.168.0.100. Atau lakukan cara berikut ini :
Klik kanan Network Neighborhood → Pilih Propertis. Sehingga muncul kotak dialog Network. Kemudian pilih komponent TCP/IP

Kemudian tekan tombol Propertis hingga muncul kotak dialog berikutnya yaitu TCP/IP Propertis. Pilih tab Gateway. Lalu isikan IP gateway sesuai dengan IP default Gateway server. IP default gateway server adalah 192.168.0.100. Kemudian tekan Add untuk memasukkannya ke kotak List box. Tekan Ok dan sekali lagi OKuntuk mengakhirinya. Kemudian restart komputer. Untuk menghindari proses restart mintalah keterangan dari Instruktur kita.
Sebelum mengaktifkan fungsi router lakukan test ping misalnya dari komputer Client dengan IP 192.168.0.1 ke komputer lainnya dengan IP 192.168.1.1 (host harus berbeda,
Biarkan keterangan tersebut berjalan terus. Sekarang lakukan perintah berikut ini [root@redhat etc]# sysctl –p
. Lihat apa yang terjadi pada proses ping di masing-masing komputer Client. ada komputer dengan IP 192.168.0.1 akan terlihat sebagai berikut : Pinging from 192.168.1.1 with 32 bytes of data : Reply from 192.168.1.1 : bytes = 32 time<10ms TTL=128

0 komentar: